Semoga Tak Ada Polisi "Noban" di Banjar
Penulis:Urangace
Kembali lagi dengan blog urangace.Kali ini saya mau cerita
tentang Polantas.Mungkin sebagian orang kesal dengan adanya polantas,sebagian
orang senang dengan polantas,dan sebagian lagi netral.Tapi kalau saya sih biasa
aja alias netral.Kok bisa gitu yah?mari kita bahas.
Dalam berkendara,tak bisa dipasahkan dengan yang namanya
keselamatan.Maka dari itu di Indonesia banyak yang namanya peralatan keselamatan
dalam berkendara.Seperti rambu-rambu lalulintas,helm,dan peralatan lainnya yang
ada pada kendaraan yang dipakai.Disamping itu ada juga para polisi yang
bertugas mengatur lalu lintas di seluruh wilayah Indonesia.
Namun di Indonesia masyarakat banyak yang enggan menggunakan
peralatan itu sehingga banyak terjadi kecelakaan,baik kecelakaan yang
disebabkan oleh dirinya,ataupun oleh pengendara lain yang melanggar.Padahal
peralatan itu juga untuk keselamatan kita juga.
Karena banyak yang melanggar akhirnya banyak polisi yang
melakukan “penilangan” terhadap masyarakat,padahal itu karena kesalahan diri
kita juga.Suruh siapa kita melanggar,mematuhi lalulintas juga kan untuk diri
kita.
Tetapi disinilah banyak oknum yang memanfaatkan hal seperti
ini,bahkan di cari-cari.Contoh nya,jika masyarakat kena tilang,biasanya di beri
surat tilang untuk di sidang di kantor kepolisian.Di situ orang yang di tilang
dan polisi yang menilang menjelaskan kronologis pelanggaran si
pengendara.Tetapi banyak oknum polisi yang tak memberikan surat tilang tersebut,justru
mereka meminta sejumlah uang dengan berkata “sudah saja kalau nanti pengen
cepat beres,saya uruskan sendiri tanpa anda harus datang ke kantor saya”.
Nah,oknum polisi yang seperti itu yang di sebut dengan
“Polisi Noban” alias “POLISI Rp.20.000”.Mengapa dibilang seperti itu karena
banyak opini masyarakat yang bilang “Lah polisi eta mah di bere 20.000 ge
jalan”.Padahal kan polisi juga ada kode etik kepolisiannya,jika melanggar,ya
harus dikenakan sanksi.Jangan sampai hukum “kebal terhadap kaum berduit dan
juga penguasa”
Tapi intinnya kembali
ke kita juga.Kalau kita gak melanggar,ya “polisi noban” pun gak bisa
memanfaatkan diri kita untuk dijadikan objek.Jadi hati-hatilah dalam
berkendara.Patuhilah segala rambu-rambu lalulintas yang sudah di terapkan oleh
pihak kepolisian.Jangan sampai kita
melanggar nya.Karena,selain bisa membahayakan kita dan orang lain.Bisa
juga,kita dijadikan sebagai objek oleh “polisi noban”.
Ingat yah,saya katakan “OKNUM”,tidak semua polisi melakukan
hal semacam ini.Banyak kok polisi yang “BENER JUGA”.Semoga di Banjar tak ada hal semcam ini.
Terimakasih atas perhatiannya.Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan.
0 comments:
Post a Comment